Wawancara Produk Smart
#Wawancara 1
Nama koresponden : Muhammad Iqbal
Umur : 20
Pekerjaan : Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Um
#Pengguna smartwatch merk Sony
Dari hasil wawancara dengan saudara Mohammad Iqbal, maka
dapat saya peroleh data sebagai berikut:
Koresponden sudah mengenakan smartwatch yang bisa
terintegrasi dengan smartphone kurang lebih 10 bulan. Menurutnya smartwatch
adalah produk yang tak terduga yang bisa hadir di zaman ini. Dengan produk
smartwatch yangvterintegrasi dengan smartphone sekarang ini, koresponden merasa
sangat diuntungkan sekali. Tanpa membuka smartphone pun koresponden bisa
mengetahui notification yang masuk lewat smartwatchnya, dan mungkin satu
keuntungan lagi bagi koresponden. Disaat berlangsungnya perkuliahaan dan
mahasiswa tidak diijinkan untuk mengenakan alat komunikasi, koresponden masih
bisa berkomunikasi dengan mengunakan smartwatch tanpa perlu takut ketahuan
karena memang jarangvsekali yang mengunakan produk smartwatch. Menurutnya juga,
di zaman smart seperti ini semua teknologi smart sangat diperlukan. Mengutip kata-katanya, "Orang pintar
juga harus pakai peralatan pintar dong." Dan ketika saya bertanya apakah
pernah bosan menggunakan produk smartwatch dan smartphone, jawabannya adalah,
"kadang-kadang sih. Tapi kalau diibaratin, itu udah jadi soulmate yang
sulit banget kalo hidup tanpa benda ini. Kalo bosen kadang-kadang wajar
kan." Terus katanya juga, saat saya bertanya lebih lanjut, "itukan
produk smart, pasti kukiahnya ketolong dong apalagi pelajarannya. Dan ngaruh
nggak sama belajarnya?" Dengan sentilan pertanyaan seperti itu,
koresponden menjawab, "terbantu sih kalo buat contekan, tapi kalo buat
belajar kayaknya enggak, justru sekarang lebih males aja belajarnyasetelah
ketambahan pakek smartwatch. Tiap hari kerjaannya cuman oenasaran aja sama
fiturnya buat diotak-atik terus.Sosmed semuanya mah jalan terus." Dan dari
wawancara tersebut dapat saya simoulkan jika produk smart, hanya pandangan saja
jika digunakan banyak menimbulkan keuntungan, kerugiannya justru lebih parah.
#Wawancara 2
Nama Koresponden : Bayu Mas Amana
Umur : 20
Pekerjaan : Mahasiswa ITP UB
#Pengguna Hp Nokia jadul
Dari hasil wawancara dengan saudara Bayu Mas Amana, maka
daoat saya peroleh data sebagai berikut :
Di zaman yang serba smart saat ini, saya tanya kenapa masih
memakai hp model lama, jawabannya pun katanya sedikit tertarik sih sama yang
namanya smartphone, tapi kalo dipikir-pikir lagi walau harganya saat ini
lumayan murah, sayang uang kalau mau beli, koresponden selama ini bekerja paruh
waktu menjaga warnet samaoai malam, kan sayang kalau uang kerja kerasnya dibuat
beli benda beli benda yang makin hari harganya makin turun. Koresponden juga
mengatakan kalau oakai hape jadul juga banyak sensasinya, kadang lemot
tiba-tiba dan bisa main game versi dulu di saat yang kain udah pada main angry
bird. Dan saat saya tanya, "Sekarangkan sudah jaman canggih mas, apa nggak
nyesel nggak memanfaatkan produk-produk smart." Koresponden justru
menjawab, "Kalo semuanya pakai oroduk-produk canggih, terus siapa yang
pakai produk konvensional? Jaman boleh canggih, tapi selera orang kan beda-beda
dan semuanya nggak harus punya selera canggih." Lalu ketika saya bertanya
lagi, "mas kan kuliah sambil kerja, apa dengan hp tersebut masih bisa
terbantu dengan kondisi mobilitas yang padat?" Sedikit tersenyum kemudian
koresponden menjawab. "" Mobilutas tinggi ya mobilitas tinghi aja.
Nggak ada hubungannya sam hp. Sms, telpon juga masih bisa meskipun sekarang ini
rata-rata orang nggak ounya pulsa gara-gara dibuat paketan. Komunikasi lewat
jaringan komunikasi boleh aja nggak lancar, asal komunikasi kewat langsung
masih lancar. Dan hal kayak gini bikin saya jadi orang yang ontime. Soal
belajar kuliah untung saya kerja di warnet, bisa uodate setiap saat, tanpa
smartohone pun nggak maslah."
Dan dari
wawancara kedua dapat saya simpulkan meskipun zaman sudah beralih ke era smart,
teknologi smart pun sebenernya tidak terlalu dibutuhkan. Tinggal kita saja yang
harus berpikir kritis.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar